Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra bersama sejumlah Kepala OPD Pemkab Klungkung mengikuti teleconference yang digelar Kementerian Dalam Negeri. Telekonference dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di Jakarta, Rabu (8/4/2020) Pukul 09.00 Wita. Dari ruang rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Bupati Suwirta mengikuti teleconference terkait Akuntabilitas Pelaksanaan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa di Daerah dalam Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Covid-19.
Instruksi Menteri (Inmen) Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 dilingkungan Pemerintah Daerah disebutkan antara lain melakukan percepatan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu (refocusing) dan perubahan alokasi anggaran untuk meningkatkan kapasitas penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan penyediaan jarring pengaman sosial. Instruksi lainnya yakni melakukan koordinasi dengan Forkopimda, organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat/agama, memastikan dan mengawasi kecukupan dan distribusi sembako dan memastikan industri, pabrik dan dunia usaha penghasil kebutuhan pokok dan alat kesehatan penanganan Covid-19 tetap berjalan. Dalam Inmen tersebut juga disebutkan refocusing dan perubahan alokasi anggaran dilakukan dalam jangka waktu paling lama tujuh (7) hari sejak dikeluarkannya Inmen dan jika Pemda belum melakukan sesuai jangka waktu tersebut akan dilakukan rasionalisasi dana transfer. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dalam instruksi itu juga diharapkan secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan instruksi menteri ini.
Usai menyimak pembahasan dalam rapat tersebut, Bupati Suwirta meminta OPD Pemkab Klungkung untuk selalu berkoordinasi dalam melakukan pencegahan penyebaran dan percepatan penanganan wabah Covid-19 ini. Bupati juga meminta jajarannya agar menyiapkan program-program recovery (pemulihan) dengan baik. Untuk kegiatan satu tahun kedepan, kegiatan fisik diminta agar tidak terlalu banyak, tetapi lebih fokus pada program pemulihan. “Untuk tahun 2021 jangan terlalu banyak kegiatan-kegiatan fisik, kita lebih fokus pada recovery,” ujar Suwirta.